Thursday, January 1, 2009

Tertawa Bersama Seuri Euy


Tertawalah, maka Anda bakal sehat. Tertawa terbukti bisa mengurangi kadar hormon stres, bahkan bisa membuat kita awet muda. Di Jakarta, ada sebuah klub tertawa yang digunakan sebagai terapi kesehatan. Para peserta berkumpul tiap Kamis pukul setengah enam pagi, di sebuah lapangan di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Namanya Klub Tertawa Seuri Euy. Reporter KBR68H Regie Situmorang ikut tertawa bersama mereka, berikut ceritanya.


Audio: huahahahahha wahahahahhaha huahahahah......

Bukan, bukan. Ini bukan di rumah sakit jiwa.

Audio: huahauhaha wahahahhaha hehehhehehh huhhugugugu

Yang tertawa adalah sekelompok lansia, yang tengah ikut senam tawa sebagai terapi kesehatan. Ini masih sangat pagi untuk ukuran warga ibukota Jakarta, setengah enam pagi. Mereka tertawa lepas justru saat masih banyak orang yang tidur lelap.

Ada 20 lansia yang berkumpul di Lapangan Danau Tamblingan, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Salah satunya Suryanto, laki-laki berusia 74 tahun. Ia tampak tergelak-gelak di antara rekan-rekannya yang juga tertawa riang, ditemani angin pagi yang dingin. Tiga tahun sudah Suryanto mengikuti terapi tertawa ini. Tak pernah absen sekali pun.

Audio: Setiap hari Kamis saya ikut senam tertawa. Tapi kalau hari Minggu saya ikut senam Indonesia. ini setiap Kamis jam setengah enam. Tapi kalo hari Minggu jam setengah tujuh.

Suryanto tertawa lepas hingga mengeluarkan air mata. Pensiunan Pegawai Negeri Sipil ini awalnya tidak percaya tertawa dapat membuat sehat. Dia pun tak tahu, bagaimana cara tertawa kalau tak ada yang lucu? Untuk itu, Suryanto berusaha keras mengingat hal-hal lucu dalam hidupnya supaya bisa tertawa lepas. Dari lawakan biasa sampai hal-hal yang nyerempet porno.

Audio: Pertama kali agak susah tertawa, kok nggak ada sebab disuruh tertawa. Tapi ada yang ngasih tahu, ingat ingat hal lucu yang bisa bikin ketawa. Terus karena saya laki-laki, saya bayangkan perempuan cantik, hahahhaha, tapi bukan cantiknya saja, hahahha, saya tidak bisa ungkapkan disinilah, hahahha, tapi memang harus ada itu, biar bisa tertawa.

Apa bedanya kalo kita tertawa ketika kita menonton lawak di televisi?

Audio: Ada jelas, kalo di TV kan ketawanya spontan. Tapi kalo disini harus membayangkan yang lucu dulu. Tapi efeknya sama, kita jadi los.

Suryanto merasa ada perubahan dalam dirinya setelah tertawa tergelak. Kondisi fisik yang sehat, membuat Suryanto kerap lupa, usianya sudah hampir tiga perempat abad.

Audio: Setelah ikut terapi ketawa, kalau bahasa Jawanya itu saya merasa plong gitu ya. Dari rasa agak kusut, sementara itu langsung hilang, karena ketawa itu menghilangkan rasa sedih, susah dll. Walaupun sebenarnya kita tidak bisa terhindar dari masalah, tapi setidaknya plong lah.

Peserta lainnya adalah Sri Suprapti. Nenek berusia 81 tahun ini telah mengikuti terapi tertawa sejak 2 tahun lalu. Setahun lalu Sri menderita penyakit hipertensi yang kerap kambuh sejak 20 tahun silam. Setiap kambuh, dadanya terasa sesak. Jantungnya juga sering berdebar. Nenek 8 cucu ini kemudian memutuskan mengikuti terapi tawa. Hasilnya, menurut Sri, manjur. Penyakit darah tinggi yang diidapnya sudah berkurang.

Audio: Saya sekarang sehat. Saya merasa dulu nggak enak, tapi begitu ada kegiatan ini, saya ikut senam, terus enak, sehat lagi sekarang.

Setelah ikut senam tawa, Sri merasa lebih rileks. Ketegangan-ketegangan di kepala sirna. Seperti peserta lainnya, awalnya Sri mengaku sulit mengikuti terapi tertawa karena tidak mengerti apa yang harus dibayangkan untuk membuat dia tertawa. Lagipula, Sri mengaku sebagai seorang pemalu. Karena rajin mengikuti terapi ini, lama-kelamaan ia bisa terbahak-bahak. Tawa lepas, tubuh bugar.

Audio: Pokoknya sekarnag saya bisa gerak, kalau saya nggak gerak, saya justru sakit. Jadi ikut senam ini saya semakin enak, saya tertawa terbahak bahak disini saya jadi sehat. Bahkan seusia saya, saya masih bisa masak, hahhaha.

Terapi tertawa atau senam tertawa sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak 1997. Namun, baru pada September 2004 klub tawa pertama berdiri di Indonesia, tepatnya di RW 03 Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seberapa sakti klub tawa Seuri Euy ini mengobati berbagai penyakit?

Audio: INDONESIA TERTAWA..... HA HA HA, HI HI HI, HU HU HU, hahahahha... wuahahhahahah.. wuahahahah.....

Audio: [instruktur] Jadi kita harus tertawa, biar kita jelaskan ke dunia, indoneisa bahagia. hayo. Hohoho hahaha, hahahwoahahaha.

Klub Tawa Seuri Euy ini dibentuk oleh Arman Archisaputra, dengan 70 anggota yang semuanya lansia, dari umur 60 sampai 80 tahun. Sebetulnya Arman tak membatasi keanggotaan klub, tapi nyatanya memang anggota Seuri Euy ini semuanya lansia.

Menurut Arman, tawa sebagai terapi kesehatan mulai diperkenalkan pada 1995. Ketika itu, Madan Kataria, dokter asal Mumbai, India, tiba-tiba tertawa tanpa sebab. Ketika tertawa, ia merasa ada energi positif yang membuncah, mengalir ke seluruh tubuh, hati dan pikiran. Madan Kataria lantas kemudian mengajak banyak orang untuk tertawa tanpa alasan.

Menurut dia, tertawa tanpa alasan adalah tertawa dengan ikhlas, yang efeknya sangat positif bagi kesehatan, tubuh dan pikiran manusia. Sejak itulah, klub-klub tawa tumbuh di seluruh dunia. Sebagai pelengkap, Madan Kataria meluncurkan buku berjudul ‘Laugh for No Reason’ atau ‘Tertawa Tanpa Alasan’, yang menempatkan tawa sebagai terapi. Ajakan tertawa ini sampai juga ke Indonesia lewat Klub Tawa Seuri Euy yang digagas Arman archisaputra, pada 2004.

Audio: Klub ini muncul pada 2004. Waktu itu dokter madam, pengarang buku ’Laugh For No Reason’ sudah membentuk klub tertawa di negara Eropa dan Asia. Tapi di Indonesia belum ada. Saya sempat kecewa karena waktu itu Dokter Madan tidak mau datang ke Indonesia, nggak tau kenapa apa karena Indonesia ada teroris, banyak utang. Tapi akhirnya saya saya minta bikin klub lah sama dokter Madam, beliau mengijinkan. Nah, karena saya dari Pasundan, saya kasih nama klub ini klub Seuri Euy, arrtinya dalam bahasa Indonesia,’ mari kita tertawa’.

Kata Armand, terapi tawa berkhasiat sama besarnya dengan meditasi. Karena itu, terapi tawa juga kerap disebut yoga tawa. Terapi tawa membuat hidup lebih sehat, tenang dan nyaman. Kalau ditelisik lebih jauh, terjadi getaran otak pada frekuensi gelombang alfa, yang memunculkan perasaan rileks dan santai.

Tawa juga bisa menurunkan tekanan darah, mencegah dan mengendalikan penyakit jantung, memperbaiki sirkulasi darah, meningkatkan pasokan oksigen ke seluruh tubuh, menghilangkan rasa sakit, mempercepat penyembuhan serta, ini yang penting, menangkal stres.

Audio: Tertawa ini kan merangsang serotonin dan merotonin, ini kalau tidur merangsang zat di otak untuk tenang. Terus waktu tertawa kan, paru paru terbuka, sehingga flow aliran udara, apalagi kaya pagi gini kan banyak yang masuk jadi kita lebih sehat. Terus kalo banyak tertawa kan muka biasanya merah, nah ini kan bisa menjadi kita kelihatan lebih muda karena banyak ketawa.

Kata Arman, tawa yang bisa menangkal stres adalah tawa alami. Tawa ini datang dengan sendirinya dari dalam diri kita, tanpa bantuan atau rangsangan dari luar, seperti lawak, banyolan, dan sebagainya. Artinya, tertawa untuk terapi beda dengan tertawa saat ada sesuatu yang lucu.

Audio: Tertawa alami ini agak berbeda, tertawa alami tidak perlu joke. Kalau biasanya kita kan tertawa karena nonton TV, misalnya nonton Tukul, nah menurut kami ketawa ini tidak alami, ini bisa membuat kita ketergantungan kita terhadap lawak. Misalnya, kita hanya senang, pada Tukul, atau Extravagansa, atau Komeng, kalau nggak ada itu kita tidak tertawa. Tapi kalau saya ditanya kenapa saya tertawa, saya menjawab karena saya ingin sehat, tidak tergantung ada lawak di TV. Jadi tertawa ini sangat baik sekali.

Semua orang bisa ikut terapi tawa alami ini, kapan saja. Tapi karena setiap Kamis pagi anggota Klub Tawa Seuri Euy berkumpul di Lapangan Bendungan Hilir, Arman mesti putar otak, bagaimana menciptakan suasana supaya peserta terapi bisa tertawa serentak.

Arman mengaku punya sejumlah trik pemancing tawa yang ampuh. Tapi kalau cara itu gagal, Arman biasa menggunakan auto-sugesti pada pasiennya. Autosugesti ini digunakan untuk memompa semangat pasien. Misalnya, dengan mengatakan Indonesia Ketawa, lalu diikuti dengan tawa serentak. Bila masih belum ada yang tertawa juga, Armand akan meminta tiap orang saling mengajak kiri-kanannya ikut tertawa.

Audio: Ayo ketawa harus lepas ya. Nanti ketawanya bikin kaset dan CD, biar didengar di Amerika, hehheheheh. Indonesia KETAWA. HA ha ha ha, hi hi hi hi. ho ho ho ho, wuahahahhahaha....

Ahli penyakit jantung pada Rumah Sakit Dharma Graha Serpong, Yul Iskandar, mengatakan, tertawa terbukti bisa mengurangi stres. Yul juga kerap menggunakan terapi tawa ini untuk menangani pasien yang stres. Dengan tawa, kata Yul, jantung jadi tidak berdebar terlalu kencang. Tertawa bahkan bisa membuat saraf simpatis bekerja, yaitu saraf yang membuat jantung berdenyut.

Audio: Di otak itu kan ada zat kimia, tertawa itu meningkatkan kimia baik di otak, dan menghilangkan kimia jahat di otak. Nah kimia baik ini membuat kita tentram dan tenang, sedangkan kimia jahat ini biasanya membuat orang tekanan darah tinggi, jantung, dll.


Instruktur Klub Tawa Seuri Euy, Arman Archisaputra mengatakan, saat ini masih sangat sedikit klub tawa di Indonesia. Masih banyak yang tak percaya, kalau terapi tawa jauh lebih manjur untuk mengobati penyakit di dalam tubuh manusia. Tapi Arman, juga peserta klub tawa, Suryanto yakin, kelak banyak orang yang memilih sehat bersama tawa lepas dan riang.

Audio: Saya yakin, kita akan tertawa untuk penyembuhan. Kita akan kembali tertawa seperti bayi, bayi itu tertawa tidak punya konten negatif, tertawa betul betul happy.

Audio: Saya sangat percaya sekali, kalau tertawa itu baik. Coba aja, orang murung, orang sedih, digoda biar tertawa, pasti murungnya hilang. dan tertawa ini kalau semakin sering akan semakin baik.

Audio: huahahaha. hahhahaha huuhuhuhuhu hahaha


[Regie Situmorang | KBR68H]


foto:
http://chamberofsecrets89.wordpress.com

No comments:

Post a Comment