Friday, January 2, 2009

Peduli Bumi dengan Green Office


Green Office bukan berarti kantor yang bercat hijau dan dihiasi aneka bunga dan tanaman. Tapi, Green Office berarti gedung kantor yang ramah lingkungan, dengan segala aktivitas yang berusaha mengatasi dampak pemanasan global. Di Jakarta saja, belum banyak kantor yang siap dengan konsep ramah lingkungan seperti yang dilakukan kantor Departemen Pekerjaan Umum dan Body Shop. Reporter KBR68H Nanda Hidayat berkunjung ke kedua kantor itu untuk belajar bagaimana membuat green office.

Audio: suasana jalan Lebak Bulus

Di tengah kemacetan dan polusi udara yang pekat sekitar Terminal Bus Lebak Bulus, Jakarta, empat ratus meter dari sana terdapat sebuah gedung dua lantai, bercat merah dan putih. Itu adalah gedung Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi, alias Pusbin KPK, Departemen Pekerjaan Umum. Di gedung itu terdapat banyak kaca yang memasukkan sinar matahari ke dalam bangunan. Berada di sekitar kantor itu juga terasa sejuk. Ada pohon-pohon besar, juga tanaman hias, mengelilingi gedung seluas dua ribu meter persegi itu. Di tiap ruangan juga dipenuhi pot bunga dan tanaman hias.

Kantor Pusbin KPK ini sudah setengah tahun belakangan menjalankan konsep green office alias kantor ramah lingkungan. Tujuannya mulia, untuk menangkal dampak pemanasan global dan perubahan iklim.

Ketika berkunjung ke sana, saya bertemu Yuni Eni Aguslin, Ketua Tim Green Office Departemen Pekerjaan Umum.

Yuni bercerita tentang konsep hijau di kantornya. Ada dua aturan utama yang berlaku bagi seluruh pegawai. Yaitu hemat listrik dan peduli terhadap kebersihan kantor. Untuk aturan hemat listrik, kata Yuni, kantor Pusbin KPK ini baru menyalakan AC atau pendingin ruangan setelah pukul 10 pagi. Lampu juga digunakan secukupnya. Komputer wajib dimatikan saat jam istirahat.

Audio: Mulai menyalakan AC jam 10 pagi. Kebetulan di sini lumayan lah masih sejuk udaranya. Jadi jam 8 pagi apalagi saat masuk kantor itu jendela-jendela kita buka semua sampai buka semua sampai jam 10 pagi. Kemudian sudah mulai panas, baru nyalakan AC dan nyalakan lampu kalau masih terang nggak kita nyalakan dulu. Kalau sudah rada gelap barulah kita nyalakan, ini juga kita bagi yang dekat jendela kita atur lah. Nanti kalau agak sore kita nyalakan dua-duanya.

Manfaatnya langsung terasa. Kantor Pusbin KPK berhasil mengurangi tagihan listriknya hingga lebih dari separuh.

Audio: Jadi ini lumayan bisa menghemat. Saya juga heran ya. Pada tagihan bulan Oktober, 11.5 juta dan pada bulan ini hanya 4.5 juta lah. Jadi totalnya bisa hemat 60 persen.

Audio: suasana kamar mandi + shower

Penghematan juga berlaku untuk penggunaan air. Di tiap kamar mandi disediakan pancuran atau shower. Penggunaan shower memang lebih hemat air, ketimbang mandi dengan ember dan gayung. Limbah dari kamar mandi, seperti air bekas wudhu untuk salat, ditampung kembali. Airnya lantas digunakan untuk membersihkan kamar mandi.

Audio: suasana kamar mandi + shower

Wakil Koordinator green office Departemen Pekerjaan Umum Kirmanto mengajak saya ke halaman depan seluas 100 meter untuk melihat 90 biopori. Biopori adalah lubang untuk resapan air. Menurut Kirmanto, biopori berfungsi untuk menyerap air dan menyuburkan tanah sehingga jauh dari banjir.

Audio: Itu membentuk suatu proses daun-daun tadi. Untuk kesuburan tanah juga dan untuk resapan air. Kalau Jakarta ada lima biopori saja tiap rumah, biopori
,akalo ajakarta ada lima biofori aja tiap rumah, biofori itu jakarta air laut ngak sampe kemoanas katanya ya. Itu dah ditutup aspal semua

Di halaman depan, tampak petugas pengolahan sampah tengah serius memilah sampah. Sampah dibedakan menjadi sampah organik dan non-organik. Sampah botol dan plastik dioper ke pemulung, sementara sampah sisa makanan diproses jadi pupuk dalam waktu tiga bulan. Petugas pengolah sampah bernama Kadir merasa bangga bisa membuat kompos dari sampah sisa makanan. Ia merasa berguna.

Audio: Kalau yang berupa sampah makanan itu dipilah-pilah dapur sini. Itu masuk ke tempat pengolahan sampah kompos di depan itu. Lamanya tiga bulan jadi kompos. Yang satu itu belum dikeluarkan saja. Ya tahap pertama. Seharusnya sudah jadi tapi belum dikeluarkan saja ini.

Kantor lain yang juga sudah menerapkan prinsip green office alias kantor ramah lingkungan adalah Gedung Sentosa, di kawasan Bintaro Jaya. Di sana terdapat kantor perusahaan alat kecantikan yang peduli lingkungan Body Shop. Gedung berkonsep minimalis itu ditempeli stiker besar pada pintu utama kantor yang terbuat dari kaca: No styrofoam in this office. Di sana ada keterangan: styrofoam berbahaya bagi kesehatan.

Juru bicara Body Shop di Gedung Sentosa Martinus Kukuh Kayujati mengatakan, tak mudah memperkenalkan konsep green office. Butuh motivasi yang luar biasa besar, supaya karyawan mau mengikuti konsep kantor yang ramah lingkungan. Diantaranya dengan menempelkan stiker pentingnya hemat energi.

Audio: Jadi di setiap lampu, printer dan komputer itu ada anjuran menghemat listrik, hemat kertas dan dikasih pertanyaan yang berisi, bila Anda menghemat listrik, sama saja Anda...

Body Shop juga tidak menjual produk berbahan kimia. Di tempat berbelanja, Body Shop tidak menyediakan plastik, tapi kantong kertas daur ulang. Secara khusus, kata Martinus, konsumen selalu diminta mengembalikan botol-botol belanjaan mereka untuk didaur ulang.

Audio: Program di mana customer diminta mengembalikan botol dan kita ganti lilin. Kalau ada yang mau kembalikan botol itu kita olah Mas. 50 kilogram dari produk botol yang kita kumpulkan, Mas. Jadi yang kembalikan botol itu kita kasih lilin.

Sulitkah memulai dan menerapkan konsep green office ini?

Audio: Dampak pengrusakan itu banyak di kantor. Kita datang ke kantor, kita nyalakan lampu, komputer dan AC. Banyak peralatan elektronik yagn memerlukan listrik banyak. Ketika kita ke kamar mandi, juga begitu. Kita nyalakan air, nyetak dokumen juga gitu. Kemudian transportasi, itu perlu dinamis. Kemudian pengolahan sampah. Kalau nggak dimulai dari kantor itu bisa ke mana-mana.

Juru kampanye pemanasan global dari WWF Indonesia Verena Puspawardani mengatakan, kantor berpotensi besar ikut merusak lingkungan. Dari awal karyawan masuk sampai semua karyawan pulang ke rumah, ada begitu banyak aktivitas yang ikut menyumbang pada pemanasan global. Verena mengakui, tak mudah memulai dan menerapkan konsep green office di banyak kantor.

Audio: suasana kerja di Departemen PU

Kunci utamanya adalah motivasi. Juga kesabaran, kata Ketua Tim Green Office Departemen Pekerjaan Umum, Yuni Eni Aguslin. Kantor mereka sudah menerapkan gaya hidup hijau sejak setengah tahun terakhir. Awalnya, jelas sulit, karena tak semua karyawan bisa menerima program green office ini. Salah satu yang paling sulit diatur adalah soal tempat merokok.

Audio: Pegawai dan karyawan bapak-bapak ini hampir 80% itu merokok. Hanya kita himbau mereka, akhirnya kita pelan-pelan tempelin iklan larangan merokok. Kita juga kasih tempat untuk merokok. Misanlya sambil bisa duduk-duduk, itu dekat kamar mandi.

Larangan merokok di sembarang tempat, didukung situasi kerja yang nyaman, ternyata bisa meningkatkan kinerja karyawan. Utami, karyawan bagian keuangan Departemen Pekerjaan Umum, merasakannya.

Audio: Dampaknya ya kantor ini lebih bersih karena situasinya lebih nyaman. Biasanya kalau ada yang merokok di dalam ruangan, itu kan jadi banyak asap. Sekarang lebih bersih dan nyaman.

Program green office juga bukan barang baru buat Utami, karena dia sudah menerapkannya di rumah. Karena itu Utami senang, prinsip di rumah dan di kantor bisa klop.

Audio: Kalau saya sih kebetulan sangat mendukung banget green office. Nggak tahu kalau pegawai lainnya. Ternyata bukan saya saja yang peduli lingkungan. Karena saya di rumah sudah terapkan sistem gitu. Saya sih di rumah duludan senang karena ibu di sini juga menerapkan gitu. Jadi nggak gaptek-gaptek banget di sini lho. Mungkin lebih efektif hasilnya kalau pribadinya udah ada niatan. Mungkin kalau di kantor itu seperti ada perintah. Kalau dari pribadi itu ada untuk memperbaiki diri.

Sementara Kamal sempat kesulitan beradaptasi dengan konsep green office. Ia butuh waktu tiga bulan untuk membiasakan hemat listrik, tidak merokok di ruangan serta menjaga kebersihan kantor.

Audio: Ada sih kesultan. Kita biasa enak dan ada pembatasan kita harus membiasakan diri. Seperti AC nggak bisa sampai malam dan sore hari sudah mati. Terpaksa kita berpanas-panas ria lah. Komputer juga sudah nggak seenaknya dipakai sampai lama.Dan itu kebiasaan saja.

Begitu program dilansir, maka pengawasan harus dilakukan secara serius. Di kantor Departemen Pekerjaan Umum, kendali ada di tangan Kirmanto, Wakil Koordinator Green Office. Pengawasan rutin dilakukan untuk mengawal keberhasilan program kantor ramah lingkungan. Kata Kirmanto, pengawasan paling ketat adalah soal penggunaan listrik.

Audio: Keliling dalam arti mengontrol, bukan nggak percaya ya. Tapi kita awasi itu pemakaian AC pagi itu jam 10, karena saya sudah datang. Kemudian buka jendela, karena jam 8 cleaning service sudah datang. Pagi itu masih dingin, kita manfaatkan udara lingkungan karena banyak pohon. Jam 10-an itu udara mulai panas dan jendela kita tutup, baru kemudian AC baru kita hidupkan.

Setelah enam bulan berjalan, Kirmanto senang karena pegawai mulai terbiasa dengan program hijau di kantor mereka. Karyawan mulai terbiasa mematikan lampu kalau tak perlu, merokok hanya pada tempat yang ditentukan, serta mematikan komputer dan mesin listrik lainnya bila tidak digunakan.

Upaya menggulirkan semangat green office ini lantas diwujudkan lewat Program Green Office yang diselenggarakan WWF. Sejumlah perusahaan ditantang untuk menjadi kantor paling ramah lingkungan. Datanya menggembirakan, ada lebih 20 kantor yang telah menerapkan program green office.

Tahun ini, penghargaan diberikan kepada RS Kanker Dharmais karena dinilai berhasil mengelola limbah rumah sakit. Rumah sakit membentuk unit instalasi lingkungan sejak 8 tahun silam. Juru bicara program Green Offce dari RS Dharmais Muslimah Handayani.

Audio: Pengelolaan limbah rumah sakit ada dua, yang medis dan non-medis. Kalau limbah medisnya yang toksin dan laboratorium itu msuk ke insenerator. Kita punya alat pengolahan limbah dan dapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup. Kalau non-organik seperti plastik kita pilah dan kumpulkan seperti botol Aqua untuk pembibitan tanaman.

Selain karena unit instalasi lingkungan ini, RS Dharmais dinilai sukses menghemat tagihan listrik hingga sepertiganya. Biasanya, rumah sakit harus mengeluarkan uang 300 juta rupiah hanya untuk listrik per bulan.

Audio: Sebulan cukup besar sekitar 300 juta. Jadi dengan adanya program Jakarta Green Office, dengan mematikan listrik saat pulang atau pun AC untuk menghilangkan tegangan yang tidak perlu gitu.

Mengubah kebiasaan memang tak mudah. Tapi jangan menunggu dorongan dari orang lain untuk mulai. Inisiatif bisa datang dari Anda, Anda dan Anda, tak perlu menanti kebijakan pimpinan. Juru kampanye perubahan iklim WWF Indonesia Verena Puspawardani mengatakan, aktivitas green office sangat bisa diawali dengan inisiatif peduli lingkungan.

Audio: Tipsnya, mereka sudah punya alasannya. Mereka sudah punya tapi saat masuk proses kedisiplinan diri, mereka balik kepada kebijakan kantor. Gimana mbak, kalau nggak didukung manajemen percuma, kita cuma staf. Tapi kami minta mereka berpartisipasi untuk kegiatan kantor, agar mereka juga didukung dan manajemen juga berpartisipasi dalam kegiatan itu.

Butuh dua orang untuk berdansa, kata pepatah. Kalau Anda dan manajemen kantor segendang sepenarian soal konsep green office, percayalah, bumi akan sangat berterima kasih.


[Nanda Hidayat | KBR68H]


foto: http://www.gimmiethescoop.com/

No comments:

Post a Comment