Friday, April 22, 2011

Perempuan di Balik Gang Sesama

Gang Sesama di Kampung Cisatu lahir dari keprihatinan terbatasnya lahan bermain bagi anak-anak di perkampungan padat penduduk. Ada dua perempuan di belakang lahirnya Gang Sesama, yaitu Atikah Arisyati dan Sarah Ginting. Mereka lah yang menyulap lahan sempit tak terpakai menjadi tempat yang menyenangkan untuk anak bermain dan belajar. Reporter KBR68H Taufik Wijaya bertandang ke Gang Sesama, berbincang tentang gagasan dua perempuan ini.

Thursday, April 21, 2011

Donor ASI, Solusi Jitu Demi ASI Eksklusif


Salah satu aktivitas yang melekat segera setelah seorang perempuan melahirkan adalah menyusui. Tapi tak semua ibu bisa menghasilkan ASI yang cukup untuk anaknya. Padahal bayi sebaiknya mendapatkan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan. Tahukah Anda kalau sekarang ada donor ASI yang bisa dilirik? Reporter KBR68H Dede Riani berbincang dengan para ibu yang menjadi pendonor ASI, demi memastikan lebih banyak lagi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif.

Wednesday, April 20, 2011

Jual Beli Air di Muara Baru

Air bersih masih jadi barang mewah di daerah waduk Muara Baru, Jakarta Barat. PAM tak mengalirkan air, karena banyak warga tak beridentitas jelas hidup di sana. Lantas muncullah penjual-penjual air dari daerah tetangga. Seperti apa praktik jual beli air di sana? Reporter KBR68H Nanda Hidayat berkunjung ke sana.

Tuesday, April 19, 2011

Jembatan Tebas, Penyambung Hidup Warga


Bagi warga kota, menyeberang sungai dengan menggunakan sampan bisa dibilang ketinggalan jaman. Tapi ini yang masih terjadi di banyak daerah, termasuk di Kecamatan Tebas, Kalimantan Barat. Letaknya sekitar 5 jam perjalanan darat dari ibukota Kalbar, Pontianak. Sampan adalah andalan warga untuk berpindah tempat. Dan kini, ada jembatan gantung. Jembatan ini sekaligus menumbuhkan harapan baru peningkatan sektor sosial ekonomi setempat. Reporter KBR68H Novri Lifinus ada di Tebas, berbincang dengan warga soal ini.

Monday, April 18, 2011

Detak Jantung Si Mungil yang Terbuang

Tempat sampah, selokan atau pinggir kali sungguh bukan tempat untuk bayi. Apalagi yang baru keluar dari rahim ibu. Namun, karena berbagai alasan, sang bayi yang baru saja menghirup udara kehidupan itu, musti teronggok di tempat sampah. Atau di rumah sakit. Dibuang. Komnas Perlindungan Anak melansir, antara Januari hingga Maret tahun ini saja, 20-an bayi ditemukan teronggok di sungai dan tempat sampah di wilayah Jakarta. Lebih dari separuhnya sudah tak bernyawa saat ditemukan. Reporter KBR68H Mellie Cynthia menelusuri soal ini untuk Anda.