Wednesday, January 7, 2009
Gagalnya Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008
Target Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008 tak tercapai. Padahal kalau dibandingkan Negara Asia lainnya, target 7 juta wisatawan mancanegara mungkin tak terlalu tinggi. Tapi rupanya Negara ini tak siap dengan program wisata yang mumpuni. Program lemah dan kerjasama pusat-daerah amburadul, itu catatan utamanya. Reporter KBR68H Irvan Imamsyah merangkum evaluasi pelaksanaan Tahun Kunjungan Wisata 2008.
Di penghujung tahun, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengaku gembira dengan pencapaian Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008. Memang, turis mancanegara yang mampir tak mencapai target 7 juta orang, tapi Jero Wacik tetap mencatat ada rekor baru. Setiap turis membelanjakan uangnya lebih 1,000 dollar Amerika Serikat, atau sekitar 12 juta rupiah lebih, di atas perkiraannya.
Audio: 1178 jadi diatas seribu dollar. Sehingga kedatangan devisa dalam visit Indonesian year 2008 adalah 7,5 miliar dollar. Jadi diatas yang saya perkirakan seribu dollar. Maka terlampauilah obsesi saya dari 6,2 miliar dollar. Dan terus terang ini angka terbaik dari segi devisa dengan kedatangan wisatawan asing 6,4 juta wisatawan.
Jumlah turis yang berwisata ke Indonesia lebih banyak 900 ribu dibandingkan kunjungan turis tahun lalu, 5,5 juta wisatawan. Indonesia pun memperoleh devisa 82 triliun rupiah. Tahun ini jumlah perjalanan turis nusantara, nyatanya lebih hebat dibanding turis asing yang datang ke Indonesia. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mencatat, ada 220 juta lebih perjalanan turis nusantara dengan perolehan devisa sebesar 100 triliun lebih.
Meski tak mudah percaya pada data kunjungan wisata asing versi Badan Pusat Statistik, BPS, tetap saja bisnis hotel dan restoran mengalami kenaikan yang berarti. Direktur Eksekutif Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia, PHRI, Carla Parengkuan.
Audio: Cuma kalau kami dari PHRI tak bisa mengatakan kami mengandalkan data BPS karena kadang tak up to date, tak akurat. Harus diakui, tapi harus diakui juga dari sisi hotel dari occupancy kita cukup baik. 10 sampai 15 persen dari tahun sebelumnya.
Audio: Iklan Visit Indonesian Year 2008
Tahun Kunjungan Wisata 2008 memang tak berjalan mulus. Di awal pencanangan, penulisan slogan dalam bahasa Inggris rupanya salah. Kesalahan penulisan slogan ini membuat maskapai penerbangan Garuda Indonesia terpaksa mengecat ulang badan pesawat. Walau tak besar, kata Juru Bicara Garuda Pujobroto mengatakan, Garuda tetap saja merugi.
Audio: Pemasangan logo bisa dengan pencecetan atau dengan stiker. Yang kita lakukan pada logo pariwisata dengan pengecetan. Tapi biayanya gak mahal karena dicat bukan pakai stiker. Kalau stiker bisa sampai 90 juta, tapi kalau cat Cuma 15 jutaan.
Sialnya, kesalahan logo juga terlanjur terpampang di situs Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, promosi di televisi hingga kartu nama pejabat Depbudpar.
Audio: Iklan Visit Indonesian Year 2008
Titik kegagalan lain dari program Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008 adalah tidak harmonisnya kerjasama pusat dan daerah. Banyak daerah yang jalan sendiri mempromosikan wisata tempat mereka, tanpa melibatkan pemerintah pusat. Direktur Eksekutif Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI Carla Parengkuan menilai kerjasama keduanya buruk. Menurut Carla, hal ini membuat program wisata selain di Bali jarang dikunjungi wisatawan asing.
Audio: Cuma kalau kita lihat. Coba lihat Malaysia. Orang sudah langsung mengenal selain brandingnya juga promosinya yang meluas dan melebar ke mana-mana. Kalau kita memang sudah lebih baik dari 2007. Karena memang dana kita terbatas. Sehingga kita mesti mengatur promosi terpadu dan terarah. Tapi apa iya? Kadang daerah mau sendiri-sendiri. Jadi yang harus mengkordinasikannya adalah dari pusat.
Pengusaha juga mencatat kendala lain, yaitu masih banyaknya pungutan yang diminta pemerintah daerah atas promosi wisata yang dilakukan pengusaha hotel. Padahal, promosi lewat hotel ikut mendongkrak program Tahun Kunjungan Wisata Indonesia. Direktur Lembaga Pengembangan Informasi Pariwisata Biyak Mulahela.
Audio: biaya promosi, saya manggil mbak supaya nulis untuk promosi, otomatis saya beri compliment untuk tidur di hotel makan di hotel gak bayar. Oh ada penjualan. Sales untuk promosi jangan kena pajak. Oleh pemerintah daerah juga gak boleh kasih discount. Ngapain kasih discount. Karena pajaknya rendah. Gak boleh kasih discount. Jangan mencampuri urusan promosi dan bisnis hotel biasanya curiga.
Sayangnya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengaku tak bisa berbuat banyak.
Audio: terus terang bapak saya tak bisa akses secara langsung. Yang bisa adalah saya isin-isin. Karena otonomi daerah tidak bisa memungkinkan saya istilahnya mengakses langsung dengan organisasi. BUpati dan Walikota bukan anak buah saya. Tak bisa jadi memang yaa ini model demokrasi ini. Mari kita dan pers berikan koreksi agar mereka bisa jadi baik dan bisa bekerjasama dengan industri.
Audio: Iklan Visit Indonesian Year 2008
Pemerintah juga dinilai tak siap menjalankan program Tahun Kunjugan Wisata Indonesia 2008. Direktur Lembaga Pengembangan Informasi Pariwisata Biyak Mulahela mengatakan pelaku usaha sulit menjual produk pariwisata karena pemerintah terlambat menetapkan slogan pada program wisatanya.
Audio: Cuma yang kita lihat kalau sampai ini terlambat lagi promosinya. Dan anggarannya kurang selalu dihambat tak seperti competitor kita Thailand, singapora dan Malaysia. Kita tetap akan kalah bersaing. Bagaimanapun to promote penting untuk image. Dan meyakinkan kepada mereka tetap di promosikan terus destinasi kita.
Indonesia memang kalah sigap dibandingkan Negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Dengan kekayaan budaya yang jelas lebih beragam, justru Malaysia yang memegang slogan ‘Truly Asia’, alias Asia yang sesungguhnya. Atau ‘Uniquely Singapore’ yang menekankan keunikan Singapura.
Target yang ditetapkan program Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008 terkesan muluk, untuk dana promosi hanya 135 miliar rupiah. Jumlah yang tergolong sedikit jika dibandingkan dengan biaya promosi yang dikuncurkan Malaysia yang mengucurkan biaya promosi senilai Rp 720 miliar.
Di atas kertas sekalipun, program Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008 sangat lemah, kata Direktur Eksekutif Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI Carla Parengkuan.
Audio: Seyogyanya sebuah visit year harus dipersiapkan secara matang. Bagaimana blue printnya, bagaimana program, planning dan actionplannya. Dan itu biasanya Malaysia sudah menyiapkan sejak dua tahun sebelumnya. Oleh karena itu meraka dapat menjalankan program mereka terarah.
Audio: Iklan Visit Indonesian Year 2008
Tahun depan, pemerintah meneruskan program Tahun Kunjungan Wisata Indonesia. Belum lagi kalender berganti, Pemerintah sudah menetapkan target 6,5 juta wisatawan asing masuk Indonesia, naik 1 persen dari target tahun ini. Catatan penting dari Carla Parengkuan, Direktur Eksekutif Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia PHRI, program sebesar apa pun tak bakal jalan kalau tak direncanakan dengan matang.
Audio: Untuk pemasaran terpadu masih kurang. Masih banyak yang memasarkan sendiri. Dan itu masih membingungkan pasar. Sehingga yang harus dilakukan adalah membentuk paket-paket bersama. Dengan tujuan destinasi yang kita miliki. Tapi dalam bentuk satu paket. Sehingga mereka bisa memilih apa yang mereka mesti ambil. Apa yang mereka ingin ambil.dari 17 ribu pulau itu
Audio: Pidato Presiden Yudhoyono saat pencanangan VIY 2008
26 Desember 2007 silam, Presiden Yudoyono meluncurkan program Tahun Kunjungan Wisata Indonesia. Program ini mirip dengan Program Sapta Pesona Pariwisata yang dihentikan pada 1991. Dengan target 7 juta turis asing, pemerintah menyiapkan dana 100 miliar rupiah lebih untuk memuluskan Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008.
Untuk mendukung program ini, Pemerintah mempromosikan 140-an kegiatan dari berbagai daerah. Diantaranya Festival Lembah Baliem di Papua dan Festival Danau Toba di Sumatera utara pada Juni 2008. Berbagai kegiatan ini dipromosikan lewat beragam media. Disebar pula ke pusat-pusat lokasi wisata dan bandara, sampai pameran keluar negeri seperti ke Jepang dan eropa.
Audio: Iklan Visit Indonesian Year 2008
Tapi seratusan program yang tertera di sana rupanya tak cukup menggiurkan. Wakil Ketua Komite Organisasi Pusat Perdagangan Dunia WTC yang juga pemerhati Pariwisata Arifin Hutabarat mengatakan, lebih dari separuh agenda yang dicantumkan pemerintah tak cukup menarik minat wisatawan mancanegara. Apalagi tak ada akses dan fasilitas yang memadai menuju ke lokasi.
Reporter KBR68H sempat juga kena batunya dari pelaksanaan Tahun Kunjungan Wisata Indonesia yang tak rapi. Di Batam, Reporter Fariansyah terpaksa batal meliput acara Pekan Kesenian Tradisional yang mestinya berlangsung awal Maret silam. Padahal acara ini sudah tertera di dalam brosur, tak ada pemberitahuan di mana pun soal pembatalan acara.
Audio: Pada bulan Maret itu ada agenda yang namanya Pekan Kesenian Tradisional Batam yang akan diadakan di Batam Square City, tapi ketika saya datang disini saya menuju ke lokasi saya tak melihat ada kegiatan apapun. Acara yang ada cuma Pekan Pameran Otomotif
Ketika bertanya kepada panitia acara, katanya acara diundur sampai April. Tapi bahkan panitia acara bagian pemasaran, Ardy Winata, tak bisa memastikan kapan Pekan Kesenian Tradisional Batam betul-betul akan terlaksana.
Audio: ini lagi menjadwal ulang, setelah menjadwal ulang kita akan keluarkan calender of evnt. Sesuai dengan Visit Batam 2010, bukan hanya acara dari pemkot batam tapi dari stake holder yang lain. jadi kita jadwal ulang lah
Sementara Kepala Program Bidang Promosi Batam Bambang Setianto mengatakan, acara terpaksa dibatalkan karena pelaku seni dan budaya Batam tak siap.
Audio: Persoalan kita kedepan , karena harus mensosialisasikan para pelaku seni dan budaya, mereka belum melakukan persiapan secara komrehensif karena ada kriteria riteria yang harus mereka penuhi seperti kriteria nasional juga . agar atak lari dari sasaran yang dicapai.
Reporter KBR68H Fariansyah yang batal liputan hanya bisa gigit jari. Begitu juga Dirjen Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar. Dia menyalahkan pemerintah Batam yang tak mengabarkan pembatalan ini.
Audio: Itulah kelamahan di kita sejak awal telah kita koordiansikan. Begitu awal mereka sudah komit dan kita masuk ke kalender event mereka harus amencantumkan alamat dan web, ada yang perilakunya begitu mas. Kita juga jadi kecewa mas…begitu juga masyarakat yang ingin menyaksikan
Padahal Batam tak terletak di antah berantah yang kesulitan akses dan fasilitas. Batam bahkan termasuk 10 kawasan terpenting dalam Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008. Pemerintah berniat menyedot sebanyak mungkin wisatawan asing dari tetangga dekatnya, Singapura.
Audio: Iklan Visit Indonesian Year 2008
Pembatalan acara juga terjadi saat Pesta Danau Toba mestinya berlangsung. Di brosur tertera Pesta Danau Toba siap digelar pada pertengahan Juni 2008. Tapi baru bisa digelar pada 14 Juli. Pesta Danau Toba yang sempat vakum selama 11 tahun, sebetulnya menjadi salah satu acara unggulan dari 100 program wisata yang di promosikan dalam Tahun Kunjungan Wisata 2008.
Pembatalan acara tanpa pemberitahuan jelas membuat kesal. Tapi kesalnya Jos, seorang guru di Surabaya, sudah sampai ke ubun-ubun. Bagaimana tidak. Ia sudah memboyong istri dan kedua orangtuanya yang tinggal di Belanda untuk datang ke Danau Toba, Sumatera Utara. Juga sudah mengeluarkan banyak uang untuk menyewa penginapan.
Audio: saya harap, panitia harus mempersiapkan dengan matang. Kalau mereka sudah siapkan tanggal dan dicetak di poster besar, jangan ganti jadwal seenaknya saja. Dan kalau saya jadi mereka, saya akan bikin situs internet tentang Pesta Danau Toba. Karena saya tidak dapat informasi apa pun tentang pesta itu. Dan kalau ada situs mengenai pesta danau toba, saya pikir informasi apa pun gampang didapat.
Pesta Danau Toba akhirnya terselenggara sebulan setelah jadwal yang tertera di brosur. Media lokal mengabarkan, pelaksanaan perhelatan wisata akbar itu mundur demi menyesuaikan diri dengan jadwal Presiden Yudhoyono membuka acara tersebut.
Panitia mengaku telah memberitahukan penundaan ini kepada sejumlah agen perjalanan wisata, sebulan sebelum pembatalan. Ketua Panitia Pesta Danau Toba Sujono Manurung mengatakan, penundaan terpaksa dilakukan karena waktu persiapan teramat singkat.
Audio: Panitia mendapat SK dari propinsi Sumatera Utara tanggal 18 April.dan konritnya melengkapi kepengurusan panitia baru 25 April. Efektif bekerja 1 Mei. Jadi waktunya sangat dekat, dengan alasan ini lah kita mohon ditunda
Sementara Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Perjalanan dan Pariwisata Indonesia, ASITA, Ben Sukma mengaku tidak pernah menerima pemberitahuan penundaan Pesta Danau Toba.
Audio: Diumumkan dan gak diumumkan masyarakat tetap gak tahu. Yang tahu Cuma spanduk dan baliho saja yang dituliskan. Jadi kurang memasyarakat. Yang kedua industri pariwisatanya tak diajak kerjasama. Yang ada hanya bupati-bupati dan camat. Jadi seperti pesta pemerintah daerah. Bukan untuk wisatawan
Di Palembang, Lomba Perahu Naga juga batal diundur ke November karena gelombang tinggi. Sementara, Festival Danau Sentani yang merupakan ajang pariwisata unggulan di Papua sepi kehadiran turis asing. Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia, ASITA, wilayah Papua menilai pemerintah pusat dan daerah tidak maksimal mempromosikan pariwisata di Papua.
Ketua ASITA Papua, Au Sitepu mengatakan pemerintah mesti merangkul pengusaha swasta untuk memajukan pariwisata di Papua yang minim sarana dan prasarana.
Audio: Karena saya sudah lama berkecimpung di pariwisata papua, saya melihat kurang maksimal untuk festival danau sentani. intinya kurang dipromosikan dan penyiapan sarana dan prasarana untuk dikunjungi itu apa.
Audio: Iklan Visit Indonesian Year 2008
Kalau begini terus, jelas saja wisatawan mancanegara hanya akan mengenal Bali, mengingat promosi berlangsung begitu gencar dan terus menerus, kata Direktur Lembaga Pengembangan Informasi Pariwisata Biyak Mulahela.
Audio: Bali dikenal sudah dipromosikan pariwisatanya sejak 1927. Bahkan kalau diluar negeri ada yang tanya dimana Indonesia. Bali lebih dikenal. Wajarlah. Bali etalase. Dari Bali nanti akan disebarkan ke yang lain. Lombok sudah kena jepretan. Nanti tinggal ke Yogyakarta dan Sumatera Barat.
Audio: suasana tari kecak
Sejumlah tujuan wisata seperti Papua, Maluku dan beberapa wilayah lain memang tak didukung infrastruktur jalan dan transportasi yang memadai. Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Noviendi Makalam mengatakan masalah ketiadaan sarana dan prasarana belum diatasi oleh pemerintah hingga kini.
Audio: Sekarang kalau akses sudah susah. Infrastrukturnya tak ada. Belum lagi sarana dan aspek pelayanan. Juga kesiapan sumber daya manusia. Kita harus kerjakan. Daerah lain juga harus kita dorong. Kalau nggak ya Bali – Bali saja. Kuncinya sekarang bagaimana akses ini di buka. Dari pintu masuk domestik dan luar negeri. Kita mesti perbanyak penerbangan ke destinasi ini. Ini masih dibicarakan.
Daerah lain bisa jadi gagal menjadi etalase wisata Indonesia kalau penggarapan potensi pariwisata ini tak dilakukan secara maksimal.
[Irvan Imamsyah | KBR68H]
foto: www.my-indonesia.info
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment