Friday, January 9, 2009

Si Buta yang Istimewa


Terlahir buta bukan berarti dunia berhenti berputar. Profesi yang bisa dijelajahi pun tak hanya tukang pijat atau berakhir di jalanan sebagai pengemis. Pemuda 27 tahun ini membuka mata kita semua, orang buta bisa ikut menggenggam dunia. Namanya Eko Ramaditya Adikara. Dia menjadi orang Indonesia pertama yang karya ilustrasi musiknya dipakai oleh perusahaan game digital Jepang, dia pun seorang jurnalis. Reporter KBR68h Laban Abraham berkenalan dengan Rama, berikut ceritanya untuk Anda.


Menulis buku, mendesain sebuah website di internet sampai menjadi komposer permainan elektronik dilakoninya dalam kebutaan. Cacat dari lahir itu pula yang membuatnya tak mau menyerah dan terus berkarya. Pemuda 27 tahun ini berdamai dengan cacatnya dan menganggap kegelapan sebagai berkah. Saya menemui pemuda ini di rumahnya di bilangan Jatibening Bekasi.

Audio: [Suara bel dan pintu] Halo selamat siang, dengan Rama? Masuk yuk.. Sama siapa? Sendirian. Masuk saja, mari..

Lima menit setelah basa basi, Rama langsung mengajak saya ke ruang kerjanya di lantai dua. Rumahnya gelap, saya sempat beberapa kali menyenggol perabotan dan terantuk tangga. Malah Rama yang menuntun saya. Sampai akhirnya kami berdua duduk di depan komputer berbicara miliknya. Saya minta Rama menyalakan lampu dan setelahnya dia mulai bercerita lebih lengkap dan beraksi.

Audio:
Nama lengkap saya Eko Ramaditya Adikara. Saya biasa dipanggil Rama. Saya ahir pada 3 Februari tahun 81 di Kota Semarang.Ketika lahir tim medis saya menderita Tuna Netra. Itu ditandai karena saya tidak menangis.

Tidak menangis adalah salah satu tanda bahwa organ saya ada yang tidak berfungsi. Karena biasanya bayi akan menangis ketika melihat dunia yang baru.

Kedua orangtua saya sangat sedih waktu itu. Namun mereka akhirnya menerima dengan lapang dada. Itu terbukti dengan bagaimana mereka mendidik saya sampai sekarang. Tidak ada pengecualian dan saya tetap diperlakukan sperti anak anak lainnya yang berpenglihatan. Mulai dari Bermain, masuk jenajng pendidikan dan pekerjaan dan perlakuan lain yang cukup adil dengan adik saya.

Saat ini saya bekerja sebagai jurnalis dibeberapa media online. Saya juga gemar nge blog dan punya website pribadi yang saya bangun sendiri di alamat www.ramaditya.com.

Saya juga berprofesi sebagai motivator. Cukup menyenangkan juga bisa membangun motivasi diri untuk orang-orang, mulai dari sekolah, kampus, perusahaan hingga akhirnya membawa saya jalan-jalan keliling Indonesia. Saat ini saya juga bekerja sebagai sound engineer dan music composer untuk developer game Nintendo di Jepang. Semua pekerjaan itu saya lakukan dengan bangga dan senang hati.


KBR68H: Rama bisa memperlihatkan kepada saya bagaimana sih cara Rama melakukan itu dengan komputer?

Untuk mengerjakan semua itu, saya menggunakan komputer yang menggunakan pembaca layar, yaitu aplikasi yang akan menyuarakan teks atau obyek yang muncul di layar monitor. Misalnya kita membuka start menu, membrowse file yang ada di folder maka ia akan berbunyi [bunyi komputer], dengan cara ini saya mampu mengerjakan tugas yang biasa dikerjakan menggunakan aplikasi kantor seperti Word, Excel dan Power Point. Saya juga mampu browsing, surfing, chatting, bahkan mengerjakan proyek musik digital di komputer dengan bantuan screen reader.

KBR68H: Karya Rama itu kayak bagaimana sih?

Audio: Musik karya Rama

KBR68H: Musik apa ini yang Anda buat?

Ini adalah musik untuk salah satu game yang berjudul Seno Saga episode 2, untuk platform Playstation 2 pada tahun 2004.

KBR68H: Dari semua yang Rama lakukan, sejak kapan Rama menggunakan komputer?

Aktif sejak 1994, namun jauh dari pada itu orangtua saya sudah memperkenalkan sejak 1987.

KBR68H: Bagaimana caranya? Kalau orang yang bisa melihat pakai keyboard atau papan ketik. Ada hurufnya. Anda bagaimana?

Pada saat itu saya belajar teknik mengetik 10 jari. Sehingga saya mampu menghafalkan seluruh tuts di keyboard, dengan demikian saya tidak perlu melihat lagi huruf apa yang perlu saya ketik. Kalau ada kesalahan, saya sudah hafal karena letak posisi jari saya pasti salah.

KBR68H: Ini cara Rama memperlihatkan bahwa orang buta pun bisa melakukan hal-hal istimewa yang bisa dilakukan orang melek. Ini adalah contoh yang diciptakan Rama di 2004. Ada contoh lain?

Audio: Musik karya Rama

Lagu ini berjudul Wind Garden, diambil dari game Super Mario Galaxy, diproduksi Nintendo tahun 2007 dan saat ini menjadi salah satu game paling top produksi Nintendo.

KBR68H: Sampai saat ini masih laku?

Hingga saat ini masih menduduki urutan pertama.

KBR68H: Rama berpendapatan berapa besar?

Untuk nominal tidak bisa saya sebutkan. Alhamdulillah saya bisa menghidupi diri sendiri dan sedikit-sedikit juga bisa membantu keluarga dan mempersiapkan masa depan saya.

KBR68H: Pertama kali ada kesulitan atau enggak, atau langsung ada screen reader?

Pastinya yang berhubungan dengan visual. Sebab screen reader itu tidak mendukung seluruh aplikasi. Tapi kesulitan bisa diatasi karena saya selektif untuk memilih studi, ilmu atau aplikasi yang saya gunakan. Sehingga kesulitan bisa diminimalisir dan saya bisa optimal di bidang yang saya kuasai.

Rama bukan orang buta biasa. Dia membuktikan kalau orang buta, bisa sama hebatnya dengan orang melek. Huruf Braile yang sering digunakan untuk tuna netra juga ditinggalkan. Tapi apa yang dicapai saat ini tentunya bukan hal mudah. Rama sempat ditolak bersekolah dan bekerja di sebuah perusahaan.

Di hari kedua saya bertemu Ramaditya, dia mengajak saya pergi ke rumah temannya. Di Klender, Jakarta Timur, berjarak sekitar 15 kilometer. Pakai ojek.

Audio: Suara motor

Selain ojek, sejak SMP Rama sering keluar rumah dengan angkot atau bus. Rama memang terbiasa pergi dengan angkutan umum; bahkan untuk pergi ke luar kota. Rama pernah ke Palembang, Bandung, Tasikmalaya atau Semarang, naik bus, sendirian.

Rama percaya, buta bukan berarti tak bisa melakukan segala sesuatu sendirian. Termasuk berkendaraan umum. Ia bahkan membuktikan, tunanetra bisa lebih jago dibandingkan mereka yang melek. Keunggulan Rama adalah kemampuannya menggunakan komputer sampai menggubah komposisi musik untuk permainan digital. Tiga karya musik digital Rama kini digunakan sebagai ilustrasi game terkenal oleh perusahaan Korea, Grafiti dan Nintendo dari Jepang. Rama adalah satu-satunya orang Indonesia yang karyanya digunakan untuk ilustrasi permainan digital produksi luar negeri.

Ini salah satu karya Rama. Di sini, Rama memainkan suling sopran.

Audio: tilulit lulit.. tri lululit... (Rama main suling)

Rama juga tercatat sebagai kolumnis sejumlah media cetak dan online. Sempat juga Rama jadi jurnalis di situs mitranetra online, yang dikelola Yayasan Tuna Netra. Rama juga pernah melalang buana ke Thailand, ikut dalam pertemuan Blind Future Dialogue, pertemuan tuna netra berprestasi sedunia.

Namanya saja tunanetra, masih banyak yang ragu akan kemampuan mereka. Slamet misalnya. Dia adalah salah satu penggila game digital dan penggemar Starwars, seperti rama. Dulu, Slamet tak percaya dengan kemampuan Rama, tapi kini justru berkarib.

Audio: Namanya juga tunanetra. Awalnya begitu. Cuma dia kan orangnya positif banget ya, kalau dia bilang bisa, pasti bisa. Waktu itu dia ngajak gw ke rumahnya, trus ngasih unjuk bagaimana dia mengoperasikan komputernya. Gw lihat sendiri, ternyata begitu ya. Tunanetra juga bisa ngoperasikan komputer. Cara pandang gw soal tunanetra itu jadi berubah dan lebih luas. Oh.. ternyata tunanetra bukan cuma jadi tukang pijet. Akhirnya gw coba berteman dan berbagi sioal IT. Ibaratnya Rama itu kaya bukan tunanetra, kaya orang biasa aja gitu.

Hasil yang indah, biasanya dilakoni dengan proses yang keras. Begitu pula yang dialami Rama. Penolakan nyaris selalu dialami, sejak bersekolah, bekerja sampai ke urusan cinta.

Audio: Dalam hal pendidikan misalnya, saya hampir ditolak ketika ingin masuk ke SMP umum, juga ketika saya kuliah, uang pendaftaran sempat dikembalikan karena kampus beralasan mereka tak punya fasilitas yang mendukung untuk tuna netra. Kemudian lamaran saya pernah ditolak oleh sebuah perusahaan, bukan karena kelengkapan CV. Tapi karena saya tidak melihat. Dalam hal percintaan pun begitu. Saat saya mencitai gadis. calon mertua saya tak bisa menerima. Itu contoh diskriminasi yang saya hadapi

Urusan sekolah, Rahardi, ayah Rama, berperan besar supaya Rama bisa diterima di SMP umum. Orangtua Rama memang ingin anaknya mendapat pendidikan inklusif, tak beda dengan anak lain yang bisa melihat normal. Sebelumnya Rama pernah juga sekolah di Sekolah Luar Biasa selama enam tahun. Tapi demi masuk sekolah biasa, Rahardi sampai harus berbohong.

Audio: Saya berbohong gimana supaya tekad anaknya dan saya bisa masuk umum. Ini suatu kesempatan. Saya Berbohong dan nerobos ke Kanwil bilang kalau anak saya bisa melihat sejauh tiga meter pak. Kalau ngga kan ditolak. Akhirnya direkomendasi bahwa murid yang bersangkutan bisa mengikuti daftar di SMP umum. Allhamdulilah diterima.

Setelah diterima, tantangan justru bertambah. Buku pelajaran, semua tercetak, tak ada suaranya. Rama pun tak bisa belajar. Jadilah Rahardi merekam semua buku pelajaran sekolah, supaya anaknya bisa belajar lewat suara.

Audio: Saya rekam itu sampai jadi sepuluh kaset bolak balik satu kaset. Itu satu buku. Itupun saya ngerekam sampai jam dua-tiga malem. Jadi kalau pulang kerja saya rekam. Kadang kadang bersin bersin, nguap itu terekam masuk. Tapi saya ga potong. Saya terusin aja. Itu berjalan tiga tahun. Rupanya hal itu sedikit banyak membuat semangat si Rama. Wong bapakku sampai bersin ngantuk dan nguapnya aja masuk dalam rekaman.

Audio: Saya pernah naik motor jemput rama tengah malam hujan, dari asrama untuk saya pulang ke rumah. Dengan baju kotor saya taruh tengki dan dia masih pakai piayama. Itu saking menghindari banjir malah air yang masuk ke dalam motor. Karena mobil lewat dengan cipratan air yang tinggi. Rama yang tunanetra malah ngedorong motor. Itulah saat saya sebagai laki laki menangis berdua. Saya bilang ”Mas, berat juga ya Mas.”

Susah senang, pahit manis Ramaditya menuju keberhasilan dituangkan Rama lewat buku berjudul ’Blind Power’. Eko Ramaditya Adikara berdamai dengan kegelapan, bercerita tentang tunanetra yang menaklukkan dunia.

Audio:
KBR68H: Kepingin ga sih lihat warna warna dunia?
Rama: Nope.
KBR68H: Pingin lihat wajah Rama sendiri?
Rama: Ngga. Kalau ditanya, saya pinginnya liat video game.



[Laban Abraham | KBR68H]


foto: www.ramaditya.com

No comments:

Post a Comment