Sumba Tengah adalah kabupaten baru hasil pemekaran di NTT. Kabupaten berpenduduk 67 ribu orang ini belum punya satu media pun. Akses informasi sangat minim. Tepat sebulan lalu, KBR68H kemudian mendirikan Radio Gogali, radio komunitas yang segera saja disambut antusias oleh warga dan pemerintah setempat. Sebelum radio ini resmi mengudara pun, warga dan pemerintah setempat sudah antusias menyambut kehadiran satu-satunya radio di wialyah mereka ini. Kontributor KBR68H Shinta Ardhany memotret kegembiraan dan perubahan yang dibawa Radio Gogali.
Audio: Suasana dering telpon radio
Dering telfon berbunyi tak putus-putus di studio Radio Gogali, Sumba Tengah, NTT. Saat itu tengah berlangsung dialog interaktif dengan narasumber Bupati Sumba Tengah, Umbu Sappi Pateduk.
Audio: Suasana dering telpon radio
Melky Suruk yang tengah memandu siaran sampai kewalahan. Satu penelfon berhenti, menyusul penelfon berikutnya. Puluhan penelfon memadati waktu siaran yang hanya berlangsung satu jam.
Audio: Suasana siaran Melky diantara dering telfon
Untuk radio lain, mungkin biasa saja. Tapi ini luar biasa bagi Radio Gogali yang kala itu masih dalam masa percobaan siaran, belum resmi mengudara.
Seny Dortia Bilaut, warga Anakalang, Sumba Tengah, mengaku senang dengan kehadiran Radio Gogali. Selama bertahun-tahun, fasilitas radio di telfon selularnya tidak berfungsi. Kini, Seny bisa mendengar informasi kapan saja, di mana saja.
Audio: (Gogali pertama dia adalah satu-satunya radio yang muncul di Sumba Tengah setelah pemekaran, dari fasilatas Hp kan ada radionya kita bisa fungsikan selama ini tdk difungsikan karena medianya tidak ada. Paling tidak kita senang untuk menghibur lelah penat apalagai acaranya saya pikir cara dia ada menghibur kita bagus sekali)
Sebagai daerah hasil pemekaran, Sumba Tengah tergolong daerah tertinggal. Fasilitas umum seperti rumah sakit, kantor polisi serta gendung pemerintahan, belum memadai. Begitu juga sarana informasi. Koran tak mudah dibeli, hanya oleh keluarga pejabat atau kaum terpelajar. Sementara TV, tak banyak warga setempat yang punya, kata tokoh masyarakat Anakalang, Sumba Tengah, Umbu Neka Jarawuli.
Audio: (Kehadiran Gogali bantu masyarakat dalam kaitan serap informasi. Tidak semua masyarakat punya TV, adanya radio ini masyarakat terima kasih. Koran? Belum ada. Koran-koran besar kadang 1 bulan satu kali baru sampai disini, karena masalah komunikasi darat transportasi kalo hanya dalam satu minggu sekali datang dan itu belum tentu datang dengan jumlah yang besar.)
Sulitnya mengakses informasi juga dirasakan ibu rumah tangga di Sumba Tengah. Tak ada sarana untuk menggali informasi soal rumah tangga, pendidikan anak dan kesehatan. Kalaupun ada majalah, hanya dibaca kelompok terbatas. Istri Wakil Bupati Sumba Tengah Rambu Jajul mengatakan, di Gogali, semua kebutuhan informasinya terpenuhi.
Audio: (Pengetahuan rumah tangga yang saya dengar dari radio ini bagus sekali tentang pendidikan anak, untuk rumah tangga banyak hal yang kami tahu)
Radio Gogali pun menjadi media komunikasi antar warga. Warga tak segan menelfon ke studio untuk berinteraksi, bahkan kalau harus pakai telfon selular yang terhitung mahal. Tokoh masyarakat Anakalang, Sumba Tengah, Umbu Neka Jarawuli.
Audio: (Telpon? Sering dalam berbagai kesempatan. Motivasi merangsang masyarakat. Radio ini sangat bermanfaat. Pulsa sendiri tidak rugi karena saya punya kemauan sendiri membesarkan radio secara menyeluruh, tersosialisasi dengan baik)
Tak hanya warga yang antusias dengan kehadiran Radio Gogali. Kalangan pejabat Sumba Tengah sudah mengantri menjadi narasumber radio ini. Dari BUpati, Ketua DPRD sampai Kepala Dinas.
Audio: Suasana talkshow di Gogali
Salah satu dinas yang sering memanfaatkan Radio Gogali adalah Dinas Pertanian. Kebanyakan dipakai untuk sosialisasi, kata Kepala Dinas Pertanian Sumba Tengah Martinus Jurumana. Cocok, hampir 80 persen warga setempat berprofesi sebagai petani.
Audio: (Pernah memanfaatkan untuk penyuluhan hukum kehutanan untuk info alih tekhnologi, penerapan tekhnologi usaha tani, bisa juga untuk pengembangan tekhnologi jagung. Kerja sama? Sudah dari dulu, moril dan materiil)
Kehadiran radio ini juga dianggap ikut mempermudah tugas-tugas pemerintah dalam melayani masyarakat. Wakil Bupati Sumba Tengah Umbu Dondu mengatakan, lewat siaran radio, panjangnya mata rantai birokrasi bisa diputus.
Audio: (sebelum ada radio untuk sosialisasi kepada masyarakat terpaksa mengundang masyarakat dari kantor kecamatan, kantor desa, kirim surat dari kantor kecamatan sampai ke tingkat desa)
Dinas Kependudukan sudah merasakan efektifnya radio sebagai media komunikasi. Begitu bersiaran soal aturan pengeluaran KTP bagi warga Sumba Tengah, dinas langsung kebanjiran pengajuan pembuatan KTP. Kepala Dinas Kependudukan Sumba Tengah Umbu Besi.
Audio: (sebelumnya melalui surat tapi lebih efektif kalau masyarakat dengar langsung. Peran Radio ini? dengan media ini hamper tiap hari numpuk dikantor untuk urus KTP Akte.)
Pemerintah setempat sudah ancang-ancang akan memanfaatkan Radio Gogali secara optimal. Sudah ada keputusan, seluruh program dari kantor dinas harus disampaikan lewat radio ini.
Audio: (Pak Bupati sudah menegaskan ke semua Dinas. Media ini efektif untuk sosialisasikan program-program yang kita jalankan. Diminta tiap satuan kerja untuk memanfaatkan ini. Rata-rata persiapkan program yang bisa disalurkan lewat radio Gogali)
Audio: Suasana talkshow di Gogali
Kehidupan Sumba Tengah berubah seiring hadirnya Radio Gogali. Meski burung gogali yang asli Sumba Tengah sudah punah, akses informasi justru baru terbuka lebar lewat kehadiran radio komunitas ini.
Audio: Suasana siaran di antara dering telfon
Audio: Jingle Gogali
Dari sebuah bangunan yang dulunya Kantor Desa Wairasa, Kecamatan Katikutana, Sumba Tengah, Radio Gogali mengudara. Menyapa ribuan warga yang ada di lima kecamatan di Sumba Tengah, serta dua kecamatan di Sumba Barat dan Timur. Radio ini lewat bantuan KBR68H pada November tahun lalu, dengan bantuan dari Pemerintah Belanda. Direktur KBR68H Santoso mengatakan, Radio Gogali adalah radio pertama dan satu-satunya di kabupaten baru hasil pemekaran ini.
Audio: ( ada tiga tujuan pendirian radio Gogali. Pertama menjadikan radio Gogali sebagai sumber informasi untuk pencerdasan masyarakat. Kedua ingin menggunakan radio Gogali untuk sarana pendidikan yang dibutuhkan dan yang ketiga radio Gogali dapat dijadikan sarana hiburan bagi masyarakat. Agar masyarakat tidak stress. Untuk menguatkan fungsi radio, KBR masih akan mendampingi Radio Gogali dalam satu tahun ini) .
Sadar akan tingginya antusiasme pendengar, kru Radio Gogali juga bersiap-siap. Mereka membekali diri dengan pengetahuan yang cukup. Untuk itu, kata Fengky Jami, salah satu penyiar, mereka rela merogoh kocek sendiri.
Audio: ( untuk memenuhi kebutuhan pendengar kami banyak cari dari koran dan buku-buku contoh di ruang keluarga bisa hadirkan resep-resep makanan. Dan itu lebih banyak dicari dari buku-buku kemudian diimplementasikan ke radio)
Untuk bersiaran pun, para penyiar ini tak digaji.
Audio: suara siaran radio
Sebagai radio komunitas, kesejahteraan kru radio tak bisa disandingkan dengan penyiar radio komersil. Penyiar pun tak ada yang murni berlatar belakang penyiar. Ada yang ibu rumah tangga, gunu honorer, aktivitis LSM sampai remaja. Rambu Jeny adalah salah satu ibu rumah tangga yang kini bergabung sebagai penyiar di Radio Gogali.
Audio: ( Ikhlas tinggalkan pekerjaan dirumah. Demi masyarakat. Kenapa tergerak melayani masyarakata? Karena masyarakat disini masih lemah sekali, kalo tidak ada dukungan dari kita support kita sendiri dari sini masyarakat tidak akan punya inisiatif, penyiar dorong masyarakat terus maju)
Untuk melayani masyarakat, itulah moto Radio Gogali. SDM boleh terbatas, tapi semangat tak bisa dibendung.
Audio: Musik Sumba
Audio: ( saat ini saya berada Desa Waibakul Kecamatan Katikutana Sumba Tengah. Sebagai daerah baru hasil pemekaran dari SUmba Barat tidak heran jika kondisi sarana prasarana masih belum memadai. Di daerah ini belum memiliki satupun rumah sakit. Pelayanan kesehatan masyarakat mengandalkan fasilitas puskesmas.
Sumba Tengah resmi menjadi kabupaten baru pada tahun 2007. Daerah seluas 180 ribu hektar ini berpenduduk 67 ribu orang. Saking sedikitnya penduduk, jarak antar permukiman bisa mencapai 1 kilometer. Meski sudah dua tahun jadi kabupaten tersendiri, tak banyak perkembangan yang terjadi di sana.
Listrik serta sarana transportasi masih jauh dari ideal.
Audio: Stand Up di lapangan _( sarana transportasi juga belum memadai kar ena meskipun ada beberapa angkutan dari pusat kota ke kawasan Sumba Tengah itupun hanya melayani penumpang sampai jam 5sore. Sementara untuk gedung-gedung pemerintahan kondisinya masih sangat memprihatinkan. Kantor-kantor dinas misalnya rata-rata masih menempati ruangan yang sangat sederhana. Menemapati sebuah rumah kecil yang berukuran sekitar 7x8 Meter kemudian masi berada ditengah padang ilalang.
Dengan kondisi seperti ini, radio jadi media penghubung paling efektif.
Audio: Suasana suara siaran peresmian
Begitu Radio Gogali mengudara, warga Sumba Tengah beramai-ramai membeli pesawat radio. Atau mulai menghidupkan kembali pesawat radio yang selama ini teronggok begitu saja.
Audio: Suasana siaran radio dari rumah warga
Audio: Stand Up di lapangan _ (Radio Gogali sudah menjadi media yang benar-benar dibutuhkan oleh warga sebagai teman mereka dalam aktifitas mereka baik di rumah, perkantoran di pasar-pasar, disawah-sawah juga, sehingga untuk mendapatkan informasi dan hiburan saat ini mereka mengandalkan satu media radio Gogali. Sehingga tidak heran kalau rumah-rumah penduduk disekitar Sumba Tengah ini sepanjang hari hiburan yang bisa didengarkan dan juga meramaikan suasana rumah mereka hanya satu radio Gogali)
Audio: ( tidak pernah kasih mati radio. Kiat dengar semuaorang omong dari pagi sampai jam 9 malam. Selain Gogali dengar radio apa? Tidak ada. Ini sudah kita senang. Sebelum itu radio belum jadi, hanya pasang tape sajakan radio tape)
Audio: Anda masih mendengarkan radio Gogali FM 107.8. kami tunggu yang ingin begabung di nomor telepon 08123…
[Shinta Ardhany | KBR68H]
Lolos PNS Guru di lingkungan Kemenag jatim) Berawal dari keinginan kuat untuk mengikuti test tertulis CPNS yang dilaksanakan oleh PEMDA JATIM tepatnya di kab SIDOARJO dimana saya tinggal, saya pun ikut berpartisipasi mengkutinya. Namun sebenarnya bukan sekedar hanya berpartisipasi tapi terlebih saya memang berkeinginan untuk menjadi seorang PNS. karena tanggal 5 Desember 2013 yang lalu saya pun mengikuti Test CPNS yang diselenggarakan oleh PEMDA JATIM dengan harapan yang maksimal yaitu menjadi seorang PNS. Kini tanggal 18 Desember 2013, pengumuman test kelulusan tertulis itu diumumkan. Dengan sedikit rasa cemas dan bercampur tidak karuan menyelimuti pikiranku. Rasa pesimiskupun timbul, karena pengumuman yang di informasikan adalah tertanggal 15 Desember 2013 namun di undur tanggal 21Desember 2013. Dengan mengucapkan BISMILLAH, aku pun masuk ke halaman kantor BKD untuk melihat hasil pengumuman test tertulis CPNS. Dan Syukur Alhamdulillah saya pun LULUS diurutan ke 2 dari 1 formasi yang aku ikuti di Kabupaten SIDOARJO Prov JAWA TIMUR. Dan berikut peringkat screen shoot yang saya jepret menggunakan Ponsel kesayangku. Puji Syukur tak henti-hentinya aku panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas rezeki yang diberikan kepadaku.dan untuk hasil ini saya ucapkan terimakasih kepada : 1. Orang Tua, Saudara-saudaraku; Tetap mensupport aku selama 3 bulan terakhir ini, terimakasih Mama juga buat teman-temanku terimakasih semuanya. 2. Terimakasih khususnya Bpk.Drs.DEDE DJUNAEDHY M.SI beliau selaku petinggi BKN PUSAT,dan dialah yang membantu kelulusan saya,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.jadi bagi temen2 yang ingin LULUS seperti saya silahkan anda hubungi Direktur pengadaan PNS Drs.DEDE JUNAEDY M.SI,0878 4299 6999.wassalam...
ReplyDelete